Setelah lelah menggapai
peraduan,dahaga tersibak mengikuti pedih terdalam antara kita,tergenggam erat
tangan mu di antara semua ketakutan2 yang semakin mengoyak naluri ku.
Arghhh.....
penyiksaan,pembungkaman,semua nya lebur menjadi satu suasana mencekam,
Dirimu hanya tersenyum
seakan memahami gentar jiwa ku,tak terfikir kah oleh mu tentang ketakutan ku
untuk kehilangan mu,atau mungkin desir angin telah menghapus takut mu,hingga
semakin erat genggaman mu.
Tak bisa kah aku memiliki
mu???bahkan saat merindukan mu aku sering bertanya,mengapa hanya 24 jam yg
tersedia di dalam satu hari untuk mengingat dan membayang kan mu.
Aku hanya nafas buatan
sang malam yang iri terhadap bulir ombak yg riang,kepakan dingin nya menyayat dan
membuat tubuh2 yang terlarang mengerang keras.
Dimana kah aku
sekarang,terlempar ke dalam ruang lembab penuh cekaman nafsu,nafas ku tersenggal
kaku,
Aku hampir habis ...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusWwkwkwk
BalasHapus